Abai yang terabaikanPersembahan untuk seorangYang dengan teganya mengabaikanPerasaan yang salah dialamatkan
Hey kamu yang selalu berhasil melebarkan garis bibirku, sekarang apa kabar? Semoga kabar baik selalu menyertaimu ya. Bukankah kepergianmu adalah untuk menemukan yang lebih baik dari aku?
Hey kamu yang selalu berhasil memerahkan rona pipiku, sekarang lagi apa? Semoga kamu lagi bersama dia. Bukankah keputusanmu meninggalkanku adalah karena dia yang bisa terus menemanimu?
Hey kamu yang selalu menjadi alasanku untuk tidak pernah absen di kelas, sekarang ada di mana? Semoga kamu sudah mengunjungi rumah dia walau sekali ya. Bukankah itu yang menjadi alasanmu pergi dariku karena aku tidak pernah dibolehkan main denganmu?
Hey kamu yang selalu menjadi prioritas utamaku saat bangun tidur, sekarang sudah makan? Semoga postingan Instagram-mu saat makan berdua bersama dia bukan untuk terakhir kalinya ya. Bukankah itu yang kamu inginkan saat bersamaku dulu?
Hey kamu yang selalu aku utamakan, sampai dengan bodohnya aku mengabaikan seseorang yang ternyata sangat tulus kepadaku, semoga dia adalah yang terakhir dan terbaik untuk kamu.
Pesanku hanya satu, jangan terlalu cepat memilih dan jangan pula terlalu cepat memutuskan untuk meninggalkan. Setidaknya jika kamu masih memiliki kesempatan, biarkanlah kesempatan tersebut digunakan dengan sebaik-baiknya. Aku yakin, hanya orang-orang yang tidak tahu caranya berterima kasih lah yang mengkhianati kesempatan kedua yang kamu berikan.
Hey kamu, terimakasih sudah mengajarkan bahwa kita tidak boleh terlalu buta dalam mencintai sehingga tidak menyadari saat sang pemilik rasa yang sesungguhnya datang menghampiri.
Hey kamu, aku mohon bantu doakan, agar seseorang yang pernah kecewa karena aku abaikan itu sudah menemukan seseorang yang lebih dari aku.
Tertanda,
Aku, hati yang kau sakiti
Share This :
0 komentar