Bisakah Barcelona Juara Tanpa Messi?
![]() |
Marcelo, dkk sedang merayakan juara La Liga ke-34 | sumber foto: realmadrid.com |
Mari kita sedikit mundur ke belakang. Pada musim 2018/2019, jagat dunia sepakbola dirusuhkan dengan berit sang maestro Cristiano Ronaldo hengkang dari Real Madrid ke Juventus. Kepindahannya tersebut dilandasi alasan ingin mencari tantangan baru. Hal tersebut sangat disayangkan oleh para pecinta sepakbola apalagi fans berat El Real.
Dengan kepindahan tersebut, banyak media yang memastikan Madrid akan picang dan sulit meraih gelar liga lagi, tentunya dengan data statistik mereka. Karena tercatat selama Ronaldo berseragam putih-putih ala ibukota Spanyol itu bisa menghasilkan puluhan tropi, bahkan hingga tropi kompetisi kontinental UEFA Champions League sebanyak 3x beruntun.
Namun, pendukung setia Madrid yang menamai diri mereka dengan sebutan Madridista tetap percaya bahwa tim kesayangan mereka dapat terus meraih gelar juara dan bermain apik meski tanpa kehadiran CR7 di line-up tim. Bahkan sampai membuat poster bertuliskan: Who Needs Ronaldo?
![]() |
Salah dua Madridista yang membentangkan banner Who Needs Ronaldo | sumber foto: Youtube.com/FoxSports |
Dilansir dari bola.tempo.co, membuktikan bahwa Real Madrid begitu ompong di depan gawang. Real Madrid bahkan tak mampu mencetak gol dalam 21 dari 93 laga, atau sebesar 23% dari total laga yang mereka mainkan.
Juga pada dua musim tanpa Ronaldo, Madrid hanya mampu finish di urutan ketiga secara beruntun. Yang mana masing-masing menorehkan 76 poin pada 2016-2017 dan 68 poin pada 2017-2018. Padahal sebelumnya berhasil bercokol di puncak klasemen dengan torehan 93 poin. Di sini mulai diragukan poster yang sempat viral itu. Apa masih "Who Needs Ronaldo?" Haha.
Eitsss tunggu dulu, nampaknya kesabaran para Madridista selama dua tahun terakhir ini diejek dan dihina oleh fans lain terutama fans Barca, ditambah Madrid mulai tidak diperhitungkan sebagai tim kuat lagi membuahkan hasil. Musim ini, tepatnya 2019-2020, Madrid akhirnya kembali ke jalur yang benar, dan itu didapat tanpa RONALDO.
Bahkan mereka berhasil menorehkan 86 poin dengan 26 kali kemenangan dan berhasil mencetak gol ke gawang lawan hingga sebanyak 68 kali. Ini merupakan statistik yang fantastis. Congrats, Bung Zidane!
Pertanyaannya, apa kabar Barcelona? Apakah Barcelona bakal bisa mengikuti jejak prestasi Real Madrid meski tanpa sang mega bintang? Jawabannya bisa tidak, bisa iya.
Tidak bisa karena nyatanya, musim ini mereka gagal merengkuh triple trophy liga secara beruntun, dan di laga penentuan melawan Ossasuna pun mereka gagal menang, alias kalah, padahal masih ada The Goat. Duh, Barcelona piye koe iki?
Dan bisa iya kalau Messi beneran hengkang lalu diganti dengan pemain lain yang lebih fresh dan bersemangat. Karena nampaknya Messi sudah mulai bosan dan lesu di Camp Nou, mungkin akibat terlalu lama di sana kali, ya. Tapi ingat, ya. Jangan picang seperti Real Madrid di dua musim awal tanpa mega bintangnya. Harus lebih cepat adaptasinya. Ya itu pun kalau Messi beneran hengkang.
Nah, dari Real Madrid dan Barcelona ini kita semua mendapat pelajaran berharga. Yaitu untuk berhasil meraih dan mencapai tujuan dari sebuah tim sepakbola itu bukan hanya mengandalkan satu orang, misal Messi saja, ya meski itu dinilai mereka berhasil selama ini. Tapi hakikatnya, dalam sebuah tim itu yang dibutuhkan adalah kerja sama. Dan rasanya akan lebih menyenangkan apabila semua pemain merasa berkontribusi dalam meraih kesuksesan tim.
0 komentar